Selasa, 22 November 2016

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi

Judul :
Penerapan Teknologi Voice Over Internet Protocol (Voip) Sebagai Media Komunikasi Di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu

Abstrak :
Dalam pembangunan sistem VoIP, penulis akan membahas secara lebih rinci tentang bagaimana desain VoIP sistem, mengkonfigurasi VoIP server, dan mengkonfigurasi klien VoIP. Langkah pertama untuk menginstal VoIP Server briker ISO-1.2, mengkonfigurasi alamat IP di VoIP Server, Briker modul konfigurasi, membuat SIP Ekstensi, dan konfigurasi Video Call. Langkah kedua adalah untuk menginstal aplikasi X-Lite pada VoIP 3.0 VoIP klien pendaftaran klien dan VoIP Server. Langkah ini, dapat menghasilkan VoIP sistem dapat digunakan sebagai jalur komunikasi lokal antara ruang lingkungan Ronggolawe teknologi tinggi Sekolah, komunikasi audio dan panggilan video melalui koneksi Internet yang sudah tersedia. OIeh sebaliknya, penulis merasa perlu untuk membahas tentang "penerapan teknologi Voice Over Internet Protocol (VoIP) sebagai Media komunikasi teknologi SMA Ronggolawe Cepu". Dalam diskusi penulis berfokus pada penggunaan dan konfigurasi VoIP Breaker dan X-lite komunikasi.

Tujuan :

  •  Menerapkan Teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) Sebagai Media Komunikasi Telepon di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu sebagai jalur berkomunikasi yang gratis atau free artinya penggunaan teknologi VoIP ini bebas dan tidak berbayar.
  • Memahami cara kerja, kelebihan, kekurangan, dan jenis-jenis teknologi VoIP secara umum.
  • Penerapan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) sebagai komunikasi yang menghemat waktu, praktis, efektif dan relevan di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe. 
  • Untuk meningkatkan kinerja yang dinginkan dalam proses berkomunikasi sebagai wadah pertukaran informasi melalui voice line. 
  • Mengintegrasikan jalur alternatif dalam berkomunikasi di kalangan akademisi Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe. 
Metode :
Metode penelitian yang di gunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif. Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi kualitatif. Dengan cara melakukan penelitian terhadap jaringan internet di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe. Kemudian peneliti bertindak selaku aktivis yang memberi makna secarah kritis pada realitas yang dikonstruksikan oleh subjek penelitian.

Daftar Pustaka : 
http://e.provisi.ac.id/ejurnal/index.php/JTIKP/article/view/55


Kamis, 13 Oktober 2016

Arsitektur Telematika



Pengertian Arsitektur Telematika
Istilah arsitektur mencakup merancang atau mendesain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem diolah dan ditempatkan agar komponen tersebut dapat berinteraksi. Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi dengannya. Sehingga dapat diartikan, Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Arsitektur Client-Server Telematika
          Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah Arsitektur Client-Server. Arsitektur Client-Server merupakan sebuah aplikasi yang bertugas untuk membagi pekerjaan antara server(penyedia layanan) dan client. Client dan server terkadang menggunakan jaringan komputer pada hardware yang terpisah. Sedangkan server dapat menjalankan satu atau lebih program untuk memberikan data-data pada client. Arsitektur client – server telematika terdiri dari 2 buah arsitektur yakni, arsitektur sisi client dan sisi servernya.
a. Arsitektur  dari sisi client
Arsitektur dari sisi klien mengarah pada  pelaksanaan data  pada browser sisi koneksi HTTP. Contohnya adalah JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie dari sisi penyimpanan pada client. Beberapa ciri khas dari sisi client, sebagai berikut :
  1. Selalu memulai permintaan ke server.
  2. Menunggu dan menerima balasan dari server.
  3. Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
  4. Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
b. Arsitektur dari sisi server
         Pada sisi server, terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan menggunakan metode HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan CGI script yang tertanam di halaman HTML, hal tersebut dapat memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi. Beberapa ciri khas dari sisi server, sebagai berikut :
  1. Menunggu permintaan dari salah satu client.
  2. Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
  3. Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
  4. Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
Client dan server dikembangkan oleh berbagai perusahaan software besar seperti Lotus, Microsoft, Novell, Baan, Informix, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar pada era ini.
1) Arsitektur Single-Tier
Pada Arsitektur Single-Tier, semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Beberapa sifat dari Single-Tier antara lain :
  • Sederhana dan alternatifnya sangat mahal.
  • Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
  • Kelemahan pada keamanan dari arsitektur ini yaitu rendahnya dan kurangnya skalabilitas.
2) Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmuka pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem manajemen database. Biasanya dalam sebuah server, yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi antara sistem interface lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two-tier lebih aman dan terukur daripada pendekatan single-tier. Mempunyai database pada komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan situs. Kelemahannya adalah biaya yang mahal dan arsitektur yang kompleks.
3) Arsitektur Three-tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur two-tier. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Three-tier client dan server arsitektur digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan lebih sulit daripada pengembangan pada arsitektur dua lapis.
Pada tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem user interface lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
  • Keluwesan teknologi,
  • Mudah untuk mengubah DBMS engine,
  • Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda,
  • Biaya jangka panjang yang rendah,
  • Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan,
  • Keunggulan kompetitif,
  • Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi. 


Contoh Kasus :
Belum banyak sekolah yang mengimplementasikan teknologi informasi untuk menunjang pengolahan administrasinya. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) AVERUS JAKARTA yang terletak Pondok Pinang, Jakarta Selatan merupakan salah satu institusi pendidikan yang belum menggunakan teknologi informasi secara efektif dan efisien dalam pengolahan data administrasinya, karena data administrasinya sebagian dicatat dan diolah secara manual, walaupun sudah ada yang dicatat dan diolah menggunakan aplikasi komputer menggunakan Microsoft Excel.
 Hal ini menyebabkan beberapa masalah seperti, banyak terjadi duplikasi data, karena setiap dokumen yang disimpan memiliki master data tersendiri sesuai kepentingannya.  Dokumen-dokumennya tidak teroganisir dengan baik karena disimpan sesuai kepentingan datanya dan masing-masing staf yang bertanggung jawab.Pembuatan laporan-laporan dari data-data administrasi cenderung lambat, karena belum terintegrasi dengan baik. Aplikasi yang baik harus mudah disesuaikan dengan kebutuhan di masa yang depan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dibangun aplikasi administrasi sekolah menggunakan arsitektur client server dan MVC (Model View Controller). Karena untuk membangun sistem yang baik harus menggunakan model yang baik.
Arsitektur client-server dapat digunakan untuk membangun aplikasi terpusat yang dapat mengurangi duplikasi data/dokumen dan dapat memperbaiki organisasi dokumen. Arsitektur client-server membagi aplikasi dalam dua bagian, yaitu server yang berhubungan dengan pengelolaan basis data, dan client yang berhubungan dengan antarmuka user. Sedangkan arsitektur MVC dapat mempermudah pengembangan aplikasi sesuai dengan kebutuhan di masa depan, dan dapat mengurangi jumlah source code.
Aplikasi administrasi yang dibuat menggunakan arsitektur client server dan MVC dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Aplikasi ini dapat mengurangi duplikasi data, dapat memperbaiki organisasi data/dokumen, dapat mempercepat pembuatan laporan yang diperlukan, dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengembangan aplikasi.

Daftar Pustaka :



https://www.researchgate.net/publication/274180951_Implementasi_Arsitektur_Client-Server_dan_MVC_Model-View-Controller_untuk_Membangun_Aplikasi_Administrasi_Sekolah_Studi_Kasus_SMK_Averus_Jakarta

Rabu, 28 September 2016

Teknologi Telematika

Teknologi Telematika 
Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata telekomunikasi dan informatika. Saat ini teknologi telematika telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga banyak informasi yang dapat disebarkan dan disampaikan ke seluruh dunia.
Bidang telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang memanfaatkan telematika, misalnya seperti telekomunikasi lewat telepon, televisi, radio dan juga GPS (Global Positioning System). Telematika menggunakan teknologi pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi melalui perangkat telekomunikasi. Berdasarkan layanan telematika di bidang komunikasi :
1. Handphone
Sekarang semua orang sudah mempunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan teknologinya, dan semakin memudahkan para penggunanya untuk mendapatkan informasi secara langsung baik itu dari sms maupun push email yg lagi booming-nya di Indonesia akibat pasar handphone blackberry atau sekedar browsing dengan menggunakan wifi ataupun WAP. Jaringan Telepon dapat digunakan sebagai penghubung antara titik penerima satu dengan titik pnerima yang lain. Dewasa ini penggunaan jaringan telepon dapat dimodifikasikan pemakainnya secara bersamaan dalam aplikasi transaksi contohnya aplikasi transaksi perbankan melalui ponsel. Selain itu, Jaringan Telepon ini juga dapat digunakan untuk berfungsi sebagai teleconference yang dapat digunakan dengan menggunakan jaringan televisi.

2. Video Teleconference 
 Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
Terminal video conference atau endpoint video conference adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
MCU (Multipoint Conference Unit) adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.

Jenis Video Conference
Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif.