Di
era internet ini anak-anak begitu mudah mendapatkan informasi. Termasuk
terhadap informasi yang kini gencar diekspos seperti isu lesbian, gay,
biseksual dan transgender atau transeksual (LGBT). Maka orang tua memiliki
peran penting agar anak tidak terpengaruh kampanye-kampanye LGBT.
Peran
orang tua dan pola asuh keluarga terhadap anak menjadi faktor utama dalam
membentengi anak dari paham LGBT. Keluarga, harus memberikan pemahaman baik
dari sisi agama maupun edukasi seksual. Selanjutnya, untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih
luas, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Beberapa di antaranya adalah:
- Kokohkan akidah anak.
Untuk mengokohkan akidah anak-anak, pastinya orang tua dulu
yang menguatkan energi iman yang dipunyai. Sebab seringkali anak adalah
cerminan dari orang tua dan lingkungannya.
- Optimalkan peran orang tua di rumah.
Jalinlah komunikasi yang baik dengan anak-anak. Libatkan
mereka dengan meminta pendapat dalam urusan dan persoalan mereka. Jalinlah
kedekatan dengan anak. Rebutlah hatinya. Tuntunlah mereka menjadi anak
yang shaleh dan shalehah. Ingatlah, uang bisa dicari, sedangkan anak tak bisa
terbeli.
- Ceritakan kisah kaum Nabi Luth dan sejarah lainnya.
Penyakit yang sama pernah terjadi sejak masa silam, tepatnya
di kalangan kaum Nabi Luth. pernah merebak beberapa puluh tahun silam. Akibat
bahaya yang ditimbulkan, Nabi Luth beserta orang beriman yang taat lainnya r
dari negerinya. Hingga akhirnya Allah menimpakan azab yang keras kepada negeri
tersebut. Pelajaran terbesar dari kisah di atas adalah penyakit Lesbian, Homoseksual,
Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah virus menular. Tidak hanya merusak
moral dan menciderai akidah, tapi juga berpotensi mengundang “cuma-cuma”
siksaan Allah di dunia dan akhirat.